RUMAH TAHFIDZ AL-HIDAYAH YOGYAKARTA


Sesungguhnya Allaah memerintahkan kita untuk membaca, menghafal, mentadabburi dan mengamalkan Al Qur’an Al Karim. Karena Al Qur’an bagi kehidupan kaum muslimin berbeda dan tak terbandingkan dengan kitab undang-undang ataupun karya sastra apapun. Karena Al Qur’an merupakan pedoman hidup dan santapan rohani manusia, wasilah untuk mendapatkan hidup yang baik, mulia dan barakah didunia dan diakhirat.



Generasi terbaik umat Islam, yaitu para shahabat radhiyallaahu ‘anhum, murid-murid yang belajar dalam ”pendidikan luar sekolah”  berupa tarbiyah nabawiyyah atau pendidikan nabi. Semenjak kecil mereka membaca dan menghafal Al Qur’an, berpegang teguh padanya dan kemudian bersemangat dalam mengamalkanya. Sehingga sejarah mencatat mereka yang lahir dari rahim tarbiyah nabawiyah tersebut menjadi tokoh dunia, menara petunjuk, pelita ilmu dan fondasi bagi umat manusia modern. Namun sangat disayangkan akhir-akhir ini muncul kecenderungan bahwa kaum muslimin semakin menjauhi Al Qur’an, tidak mengindahkanya dan menjadikanya lebih rendah dari kitab-kitab buatan manusia. Waktu mereka dipenuhi dengan berbagai urusan duniawi, sama persis dengan apa yang Allaah kabarkan, “Dan Rasul berkaka: Wahai Tuhanku, sesungguhny akaum kumenjadikan Al Qur’an ini menjadi sesuatu yang tidak diperhatikan.” [Al Furqan: 30] Sehingga semakin jauh kaum muslimin dari pedoman hidup mereka, dan semakin tenggelam merek adala mperadaban yang penuh tipu daya ini.

Oleh sebab itu, para penggagas dan pengurus merasa memiliki kewajiban untu kikut andil dalam menanggulangi danmengatasi masalah tersebut dengan merintis pondok pesantren penghafal Al Qur’an yang dikemas dalam bentuk Rumah Tahfidz Al Hidayah ini. Tarbiyah anak-anak dalam sistem pondok yang tidak berorientasi pada keuntungan, berporos pada Hafalan Al Qur’an, disokong dengan pendidikan yang memadukan ilmu umum dan agama serta bakat dan minat anak-anak, diharapkan menjadi setetes embun segar ditengah gersanganya materialis medan hedonisme yang menjangkiti masyarakat.

Dan akhirnya, kami memohon semoga Yang Maha Agung menjadikan amal kami ikhlas hanya mengharap surga-Nya. Semoga Dia membimbing kami semua dalam jalan menuju keridhaan-Nya. Amiiin, yarabbal ‘aalamiin.

Komentar